Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Raja Serigala 



Raja Serigala 

0Tatapan mata Mo Qing perlahan menjadi buram ketika menatap layar yang sedang melakukan format data.     
0

Sebelum ingatan Gu Xiaoran kembali pulih, sangat bahaya bagi Gu Xiaoran untuk mengetahui julukan 'Raja Serigala'.     

Jika kata 'Raja Serigala' secara tidak sengaja diucapkan dari mulut Gu Xiaoran dan didengar oleh orang yang seharusnya tidak boleh tahu seperti Shen Lang. Gu Xiaoran pasti akan dibunuh terlebih dahulu sebelum mendapatkan kembali ingatannya.     

Mo Qing tidak akan mungkin bisa berada di sisi Gu Xiaoran dan selalu siap siaga setiap saat. Meskipun kemampuan Citah sangat bagus, tetapi Citah juga tidak akan bisa melawan mereka dalam jumlah banyak. Tidak hanya itu, lawannya yang tersembunyi itu dapat mengawasi setiap gerak-gerik Gu Xiaoran, tanpa dia ketahui.     

Sebelum Gu Xiaoran mengingat kembali ingatannya, semakin sedikit hal yang diketahui olehnya maka keberadaannya juga akan semakin aman.     

-     

Gu Xiaoran menyingkirkan laptopnya dan berbaring di atas ranjang. Kemudian dia menghela napas panjang.     

Koneksi sinyal telah hilang, program pihak tersebut juga telah dihapus, kini dia kehilangan petunjuk yang berhasil dia temukan.     

Mao Mao tiba-tiba melompat ke arah Gu Xiaoran dan menjilat wajahnya. Kemudian Gu Xiaoran memeluk Mao Mao dan mengusap kepalanya.     

Gu Xiaoran tidak mengenal Tuan Mao Mao. Namun dia juga tidak memiliki permusuhan dengan Tuannya Mao Mao.     

Tampaknya Tuannya Mao Mao memprovokasi Gu Xiaoran karena telah dihasut oleh orang lain.      

Siapakah orang itu?     

Keluarga Cheng?     

Cheng Peini atau Cheng Guoliang?     

Jika bukan keluarga Cheng, maka kemungkinan siapa lagi yang akan melakukan hal tersebut?     

Li Xinyao?     

Kebencian melintas pada mata Gu Xiaoran.     

Meskipun Gu Xiaoran tidak memiliki harta dan wewenang apapun, dia tidak akan membiarkan orang lain memprovokasi dirinya sesuka hati.     

Jika Gu Xiaoran telah menemukan orang yang telah memprovokasi dirinya dengan metode yang begitu kejam, tidak akan peduli siapakah orang itu, dia pasti akan membalaskan dendamnya pada orang tersebut dua kali lipat kejam.     

-     

Plakkkkk! Tiba-tiba terdengar suara tamparan.     

Komisaris Militer Li menampar wajah Li Xinyao dengan keras, "Dasar bodoh!"     

"Bukankah hanya seorang anak buah, Ren Wei? Bukankah sudah cukup kalau kita cari orang untuk membunuhnya supaya bisa membungkamnya." Li Xinyao menutupi wajahnya sambil menahan dirinya untuk tidak menangis.     

"Bunuh?" Komisaris Militer Li sangat marah, "Sekarang Ren Wei ada di tangan Anjing Liar, bagaimana kamu membunuhnya?"     

"Anjing Liar memang memiliki kemampuan yang luar biasa, tapi apakah Papa tidak bisa menyelundupkan satu orang untuk menjadi bawahan Anjing Liar dengan koneksi yang Papa miliki?" Selama ayah Li Xinyao berhasil menyelundupkan orang lain untuk menjadi bawahan Anjing Liar, maka akan ada kesempatan untuk membunuh Ren Wei.     

"Jika aku bisa menyelundupkan orang lain untuk masuk ke dalam, mungkinkah aku masih bisa membiarkan Anjing Liar hidup sampai hari ini? Aku sudah berulang kali memberitahumu untuk tidak memprovokasi Mo Qing. Tapi kamu justru tidak mendengarkannya dan membuat masalah yang resikonya begitu besar, sekarang kamu masih bisa bersikap manja seperti ini?"     

"Aku melakukan ini juga karena aku melihat Cheng Peini diprovokasi oleh Gu Xiaoran…"     

"Cukup. Cheng Peini? Bukankah karena kamu yang cemburu dengan Gu Xiaoran? Kamu jangan pikir bahwa aku tidak tahu bahwa kamu suka dengan si bocah Mo Qing itu dan kamu tidak bisa tahan melihat Mo Qing dekat dengan wanita lain. Li Xinyao, kamu jangan berharap aku akan membantumu untuk menyelesaikan masalah ini."     

"Papa..." Li Xinyao seketika merasa cemas. Selama bertahun-tahun ini, semua permasalahan yang dihadapi oleh ayahnya selalu dibantu oleh Perusahaan Hongwei.     

Di samping itu, semua informasi mengenai lawannya itu dikumpulkan oleh Ren Wei. Jika Ren Wei mengekspos semua informasi dan membocorkan identitas ketiga preman tersebut, maka Li Xinyao akan mendapatkan masalah.     

Jika ayah Li Xinyao tidak membantu Li Xinyao, maka kali ini Li Xinyao pasti akan menderita.     

"Keluar sana!" Komisaris Militer Li duduk di atas sofa dan memegang kepalanya yang terasa sakit hingga rasanya hampir mau pecah.     

"Papa, jika kamu tidak membantuku, siapa lagi yang bisa membantuku?"     

"Kamu keluar sana!"     

"Xinyao, kamu keluar dulu saja. Biar Papamu memikirkan solusinya dulu." Nyonya Li mendorong putrinya dengan pelan.     

Li Xinyao menggertak giginya dengan kesal, lalu meninggalkan ruangan dengan marah.     

Ketika Li Xinyao pergi, Nyonya Li menuangkan secangkir teh untuk suaminya, "Lao Li, apa yang akan kamu lakukan? Xinyao kali ini memang terlalu bandel, tapi bagaimanapun juga dia adalah putri kita. Bagaimana mungkin kamu tega untuk tidak membantunya?"     

Komisaris Militer Li melirik istrinya, kemudian dia memejamkan matanya.     

Li Xinyao menyuruh Ren Wei yang melakukan hal ini, karena dia tidak ingin membiarkan Gu Xiaoran pergi hidup-hidup.      

Tiga orang yang ditugaskan oleh Ren Wei, tampaknya adalah preman, tetapi sebenarnya mereka adalah bawahan dari Du Fengzi, bos kartel narkoba. Ketika mereka berdagang bersama Du Fengzi, mereka dijebak oleh pihak lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.